Barzakh
Artikel ini adalah bagian dari seri Islam |
---|
Rasul |
Nabi Muhammad SAW . |
Kitab Suci |
Al-Qur'an . |
Rukun Islam |
1. Syahadat · 2. Salat · 3. Puasa 4. Zakat · 5. Haji |
Rukun Iman |
Iman kepada : 1. Allah 2. Malaikat · 3. Kitab Allah ·4. Nabi 5. Hari Akhir · 6. Qada & Qadar |
Tokoh Islam |
Muhammad SAW Nabi & Rasul · Sahabat Ahlul Bait |
Kota Suci |
Mekkah · & · Madinah |
Kota suci lainnya |
Yerusalem · Najaf · Karbala Kufah · Kazimain Mashhad ·Istanbul · Ghadir Khum |
Hari Raya |
Idul Fitri · & · Idul Adha |
Hari besar lainnya |
Isra dan Mi'raj · Maulid Nabi Asyura |
Arsitektur |
Masjid ·Menara ·Mihrab Ka'bah · Arsitektur Islam |
Jabatan Fungsional |
Khalifah ·Ulama ·Muadzin Imam·Mullah·Ayatullah · Mufti |
Hukum Islam |
Al-Qur'an ·Hadist Sunnah · Fiqih · Fatwa Syariat · Ijtihad |
Manhaj |
Salafush Shalih |
Mazhab |
1. Sunni : Hanafi ·Hambali Maliki ·Syafi'i |
2. Syi'ah : Dua Belas Imam Ismailiyah·Zaidiyah |
3. Lain-lain : Ibadi · Khawarij Murji'ah·Mu'taziliyah |
Lihat Pula |
Portal Islam |
Indeks mengenai Islam |
|
Etimologi
Secara harfiah Barzakh berarti jarak waktu atau penghalang antara 2 hal dan tidak ada yang sanggup melewatinya.[1] Menurut syariat Islam barzakh berarti tempat yang berada di antara maut dan kebangkitan, menurut firman Allah dalam Al-Quran Surah Al Mu'minuun: 100,“ | Di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan.” Ia menjawab, itu adalah alam antara kematian dan kebangkitan kembali.(Al Mu'minuun, 100) | ” |
Keadaan mayat
Seseorang yang telah mati tidak akan mengetahui kehidupan dari orang yang masih hidup karena ia tinggal di dalam dunia yang benar-benar beda. Bagaimanapun, dikisahkan bahwa seseorang yang mati dapat merasakan langkah kaki dari orang berjalan.Dikisahkan bahwa Muhammad melihat seseorang yang berada di dalam sumur, yang mana tubuh dari orang kafir ini dibuang kedalam sumur, ia terbunuh pada Perang Badar dan Muhammad berkata, "Pernahkan engkau menemukan kebenaran tentang Tuhan yang dijanjikan kepadamu?" Umar bertanya, "Engkau menyapa orang mati." Muhammad menjawab, "Mereka mendengar lebih baik dari pada kamu, tetapi mereka tidak bisa membalasnya."[2]
Manusia sudah akan mengetahui nasibnya ketika mereka berada di barzakh. Apakah termasuk penghuni surga atau neraka. Jika seseorang menjadi penghuni surga, maka dibukakan baginya pintu surga, hawa sejuk surga akan mereka rasakan setiap pagi dan sore. Sebaliknya jika menjadi penghuni neraka, pintu neraka pun akan dibukakan untuknya dan dia akan merasakan hawa panas neraka setiap pagi dan sore.
Al-Barra bin ’Azib menceritakan hadits yang panjang yang diriwayat Imam Ahmad tentang perjalanan seseorang setelah kematian. Seorang mukmin yang akan meninggal dunia disambut ceria oleh malaikat dengan membawa kain kafan dari surga. Kemudian datang malaikat maut duduk di atas kepalanya dan memerintahkan ruh yang baik untuk keluar dari jasadnya.
Selanjutnya disambut oleh malaikat dan ditempatkan di kain kafan surga dan diangkat ke langit. Penduduk langit dari kalangan malaikat menyambutnya, sampai di langit terakhir bertemu Allah, kemudian Allah memerintahkan pada malaikat untuk mencatat kitab hamba-Nya ke dalam ’illiyiin dan dikembalikan ruhnya ke Barzakh. Setelah dikembalikan lagi ruh itu ke jasadnya dan datanglah dua malaikat, Munkar dan Nakir yang akan bertanya kepada sang mayat. Pertanyaan itu adalah;
- "Siapa Tuhanmu?"
- "Apa agamamu?"
- "Siapa lelaki yang diutus kepadamu?"
- "Siapa yang mengajarimu?"
Azab Kubur
Azab Kubur menurut Ibnu Taimiyah menyelaraskan dengan para ulama lainnya, bahwa ruh-ruh orang beriman berada di surga, walaupun bersamaan dengan itu ruhnya dikembalikan ke jasad, sama halnya dengan ruh berada di jasad, tetapi ruhnya naik ke langit seperti pada saat tidur. Adapun bahwa ruhnya berada di syurga itu berdasarkan hadits-hadits umum. Hal ini ditegaskan oleh Imam Ahmad dan ulama lainnya. Mereka berdalil dengan hadits-hadits yang umum dan hadits yang khusus mengenai tidur dan lain-lainnya. Mengenai azab kubur Mahzab Ahlusunah berpendapat bahwa azab kubur mengenai ruh itu baik terpisah dari jasad atau berhubungan dengan jasad, sedangkan Ibnu Taimiyah berkata azab dan kenikmatan menimpa jasad dan jiwa sekaligus.Hadits tentang azab kubur
Ada hadits yang menceritakan tentang siksa kubur, di antaranya adalah dari Ibnu Abbas. Ia berkata, Nabi Muhammad melewati salah satu dinding dari dinding-dinding Madinah atau Makkah, lalu beliau mendengar suara dua orang manusia yang sedang disiksa di dalam kuburnya. Nabi bersabda, "Dua orang sedang disiksa dan keduanya tidak disiksa karena dosa besar." Kemudian beliau bersabda, "Yang seorang tidak bertirai dalam berkencing dan yang lain berjalan dengan mencaci maki." Kemudian beliau minta diambilkan pelepah korma yang basah, lalu dibelah menjadi dua dan beliau letakkan pada masing-masing kuburan itu satu belahan. Lalu dikatakan, "Wahai rasulullah, kenapakah engkau perbuat ini??" Beliau bersabda, "Mudah-mudahan keduanya diringankan selama dua belah ini belum kering?"[3]"Dari Ibnu Abbas, ia berkata, Nabi Muhammad berjalan melalui dua buah kubur, lalu beliau bersabda, Sesungguhnya orang yang ada di dalam kubur ini disiksa, tetapi bukannya disiksa karena mengerjakan dosa besar. Adapun yang seorang dari pada keduanya itu tidak beristinja dengan sebersih-bersihnya dari kencingnya, sedangkan yang lain ini suka berjalan dengan menyampaikan kata-kata yang berupa adu domba. Kemudian beliau mengambil setangkai pelepah kurma yang masih basah, lalu membelahnya menjadi dua bagian, kemudian setiap belahan tadi dipancangkan pada setiap kubur (yakni masing-masing dari dua buah kubur itu diberi separuh belahannya). Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan ini??" Beliau bersabda, "Mudah-mudahan keduanya diringankan selama dua belahan itu belum kering?"[4]
Tiga kelompok di Barzakh
Keadaan ruh dalam Barzakh
- Ruh nabi dan rasul
- Ruh syuhada
Ruh sebagian syuhada dan bukan semua syuhada, sebab di antara meraka ada yang ruhnya tertahan karena memiliki hutang yang belum ditunaikan. Dari Abdullah Bin Jahsy diceritakan bahwa ada seorang lelaki datang kepada Muhammad dan bertanya, ”Ya Rasulullah apa yang terjadi padaku jika akau terbunuh dijalan Allah?” Muhammad menjawab, “Syurga,” Ketika orang berpaling, Beliau berpaling” kecuali ada hutang, baru saja Jibril memberi tahu aku.”
- Ruh mukmin yang saleh
- Ruh orang maksiat
- Ruh orang kafir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar